Minggu, 17 Oktober 2010

MAHASISWA

Acer Aspire One D255

Lebih Dekat dengan Acer Aspire One D255

Beberapa minggu lalu, kita sudah mengulas mengenai Acer Aspire One D255. Kali ini, kita akan melihat lebih jauh kemampuan netbook mungil terbaru dari Acer ini.
Dua Operating System
Masih banyak yang mempertanyakan maksud dari tersedianya dua operating system (Windows7 dan Android). Banyak yang mengira keduanya ada pilihan. Kami hendak mempertegas saja di sini. Kedua Operating System tersebut (Windows7 dan Android) tersedia secara bersamaan dalam sebuah paket penjualan Acer Aspire One D255.
Mengapa harus tersedia dua-duanya? Tujuannya adalah untuk menyuguhkan yang terbaik dari keduanya ke hadapan pengguna AOD255. Windows7 tersedia untuk mengakomodasi software berbasis Windows yang sangat banyak ragam dan fungsinya. Sementara itu, OS Android berguna untuk Anda yang butuh kecepatan masuk ke dalam OS.
Bayangkan saat Anda hanya butuh menjawab 1-2 email penting di bandara, 5 menit sebelum pesawat berangkat. Dengan Android, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 15-18 detik untuk siap melakukan browsing ke Internet. Waktu yang sangat singkat jika dibandingkan dengan melakukan booting ke Windows yang bisa memakan waktu lebih dari 1 menit (sekitar 1 menit 20 detik). Belum lagi jika Anda memperhitungkan kondisi Windows di dalam 2-3 menit pertama yang cenderung agak lamban.
Netbook: Butuh tenaga ekstra!
Pada awalnya, netbook ditujukan untuk mengonsumsi konten Internet. Dan, sebenarnya masih tetap demikian. Akan tetapi, berinteraksi di Internet pun kini membutuhkan performa ekstra. Untuk dapat meng-upload video ke youtube, video yang dimiliki cenderung harus dikonversi dulu. Sementara itu, untuk memainkan game flash yang sudah umum, ternyata dibutuhkan performa prosesor ekstra juga. Bahkan, membuka lebih dari 5 website dengan banyak konten flash (umumnya iklan) pun bisa membuat sistem (netbook) menjadi berat.
Acer AOD255: Menjawab dengan Core ekstra
Acer Aspire One D255 menjawab kebutuhan komputasi ekstra pada netbook dengan menggunakan prosesor Atom terbaru, Atom N550. Prosesor ini memiliki 2 core dan mampu menjalankan 4 thread. Apakah benar, prosesor ini bisa membantu performa AOD255? Mari kita lihat hasil beberapa tes berikut ini.
Supaya lebih seru, kita akan membandingkan performa AOD255 dengan netbook yang menggunakan prosesor N270, N455, dan bahkan sebuah notebook berbasis Core2 Solo ULV U3500. Sebagai catatan, semua pengujian di bawah ini dilakukan dengan menghitung lama pengerjaan. Jadi, grafik paling pendek adalah yang terbaik.
MediaEspresso 6.0
Software ini berguna untuk melakukan konversi video ke format yang umum dibutuhkan. Jadi, Anda bisa mengubah video hasil rekaman kamera ke format youtube lalu langsung meng-upload ke youtube. Anda juga bisa mengubah film hasil download menjadi film yang ukurannya cocok untuk smartphone, agar bisa ditonton dengan mudah selama di perjalanan. MediaEspresso 6.0 dapat diperoleh secara cuma-cuma, akan tetapi hanya untuk 50 kali konversi saja. Keunggulan software ini adalah pada kemampuannya memanfaatkan segenap kemampuan prosesor.
MediaEspresso (Youtube Setting, menjadi ukuran 480×360)
Ternyata, Bahkan Notebook Core2 Solo yang lebih mahal dan seharusnya lebih kencang, tidak mampu bersaing dengan AOD255. Tersedianya 4 thread sangat membantu proses konversi video ke format youtube.
MediaEspresso (Blackberry Setting, ke ukuran BB Curve 8520/Gemini, 320×240)
Meski dalam setting ini AOD255 kalah dibandingkan Core2 Solo ULV U3500, tapi perolehannya tidak tertinggal jauh, bahkan cenderung hanya berbeda tipis. Sementara itu kedua netbook lainnya hanya bisa “gigit jari” saja.
Any Video Converter
Software konversi video yang satu ini dapat diperoleh secara cuma-cuma. Kelemahannya, software ini tidak bisa menggunakan kemampuan prosesor secara maksimal. Jadi, secara teoritis, Atom N270 dan N455 harusnya sanggup mengalahkan N550 yang digunakan AOD255.
AVC (Custom MP4 Movie)
Memang, perbedaan antara ketiga prosesor Atom dengan AVC terlihat tidak terlalu jauh. Akan tetapi, AOD255 dengan N550 tampak tetap mampu mengungguli semua netbook Atom single core lainnya.
7Zip
Ini adalah software kompresi yang benar-benar gratis (tidak seperti Winzip atau Winrar). Kelebihan software ini adalah pada kemampuannya memanfaatkan segenap kemampuan komputer Anda. Hal tersebut membuat prosesor kompresi file dengan 7Zip terasa sangat cepat. Dalam pengujian ini kami gunakan 8 file foto dalam format TIFF uncompress (total 280 MB). Delapan foto tersebut di-compress menggunakan 7Zip untuk menghasilkan format ZIP yang umum.
7Zip digunakan karena proses “Zipping” adalah proses yang umum dilakukan dalam beragam kegiatan yang berhubungan dengan Internet, terutama dalam hal mengirimkan data. Umumnya, file attachment email menggunakan format zip.
7Zip
Dalam pengujian ini, AOD255 dengan mudah mengalahkan semua netbook yang diuji. Bahkan, AOD255 mampu mengalahkan Notebook berbasis Core2 Solo ULV U3500.
Memutar Video HD dan Full HD
Pengguna netbook berbasis prosesor Atom standar selalu pasrah saat dihadapkan dengan video HD. Dengan bantuan player yang mampu memanfaatkan VGA Intel, Atom single core masih mampu menjalankan beberapa jenis video HD 720p. Akan tetapi, memutar video Full HD 1080p dengan format atau CODEC apapun sangat susah dijalankan dengan mulus.
AOD255 dengan prosesor N550 ternyata mampu menjalankan beberapa jenis video (contoh: DivX, Xvid, MPEG4) beresolusi 1080p (Full HD). Anda perlu mengaktifkan akselerasi VGA Intel (DXVA) pada player Anda (Media Player Classic Home Cinema adalah pilihan yang baik). Setting tersebut memungkinkan kedua core pada N550 dan VGA Intel yang tertanam bekerja sama untuk memutar video HD dengan baik dan lancar. Sementara itu, pemutaran video HD (720p) dengan Youtube pun kini menjadi semakin lancar dibandingkan netbook single core.
Dalam pengujian di bawah ini, kami coba untuk menjalankan video Full HD 1080p hasil download dari Youtube dengan format .FLV dan .MP4.
Pemutaran film akan terlihat lancar apabila frame rate per second (fps) berada di kisaran 23-24 fps. AOD255 dengan Atom N550 mampu mempertahankan frame rate film minimum pada 23 fps. Hal ini membuatnya mampu menjaga kenyamanan menonton beberapa format film beresolusi Full HD (1080p).
Sementara, Netbook dengan Atom N455 memang mampu mencapai 24 fps pada pemutaran film Full HD 1080p, tapi sering turun ke kisaran 18 fps. Kondisi tersebut membuat pemutaran film dengan Atom N455 menjadi terputus-putus, sangat tidak nyaman.
Daya tahan baterai (Mobilemark 2007)
Benchmark Suite ini merupakan perpaduan beragam software (MS Office, beragam software Adobe, dan ultity penting lainnya). Hanya saja, software ini sudah diatur sedemikian rupa untuk melakukan simulasi pekerjaan sehari-hari secara terus-menerus hingga baterai terkuras habis.
Dari hasil pengujian yang cukup berat ini, Acer Aspire One D255 mampu bertahan hidup  400 menit atau 6 jam 40 menit. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa AOD255 menawarkan daya tahan baterai teramat baik untuk ukuran sebuah netbook. Berdasarkan pengujian di lapangan, daya tahan baterainya mampu mencapai kisaran 7-8 jam, bergantung pada jenis penggunaannya.
Kesimpulan
Acer Aspire One D255 adalah sebuah netbook yang penuh dengan kejutan. Prosesor yang dipakainya membuat netbook ini memiliki performa ekstra. Anda bahkan sudah mulai dapat mengerjakan beberapa pekerjaan berat dengan netbook ini. Dalam beberapa kondisi, AOD255 bahkan mampu mengalahkan notebook dengan Core2 Solo ULV U3500!
Daya tahan baterainya yang tetap baik dan kemampuannya untuk memutar video HD yang meningkat cukup drastis membuat AOD255 menjadi kian menarik, bukan? Semua performa ini ditawarkan dengan harga yang tidak mencekik pula (masih berada di kisaran rata-rata harga netbook). Jadi, jika netbook adalah incaran Anda, rasanya tidak ada alasan untuk tidak memilih Acer Aspire One D255 yang perkasa ini.

Minggu, 10 Oktober 2010

SR Terima Inovatif Government Award

Jumat, 24 September 2010
Syamsu Rahim (Bupati Kab. Solok) Terima Inovatif Government Award
Solok, Singgalang
Bupati Solok, H. Syamsu Rahim menerima penghargaan Inovatif Government Award dan Kementerian Dalam Negeri. Penghargaan tersebut diberikan kepada 30 kabupaten/kota di Indonesia. Penghargaan diserahkan Sekjen Depdagri di Kementerian Dalam Negeri.
“Ini penghargaan untuk masyarakat Kabupaten Solok,” ujar Syamsu Rahim, Kamis (23/9) di Arosuka. Pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan kepada Kabupaten Solok karena dinilai mampu melaksanakan pelelangan barang dan jasa melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP). Hal ini dinilai salah satu keberhasilan Kabupaten Solok dalam melakukan inovasi dalam pemeerintahan.
“Kita akan terus melakukan inovasi dan memperbaiki sistem yang ada,” jelas Syamsu Rahim. Di bawah pemerintahannya, ia sudah menetapkan untuk membentuk pemerintahan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat. Karena itulah tahap awal yang dilakukanya adalah membenahi pemerintahan. Jika pemerintahan sudah baik, ia optimis masyarakat sejahtera akan bisa diwujudkan.
Pemerintahan yang baik, jelas Syamsu Rahim akan bisa terwujud jika semua SKPD mampu bekerja secara maksimal. Karena itulah, ia berharap semua SKPD bisa bekerja maksimal sesuai dengan Tupoksi masing-masing.
Di samping ULP yang ada akan terus diberdayakan, dan ke depan keterlibatan SKPD juga akan dikaji ulang dalam ULP ini. Diharapkan ada campur tangan SKPD, tanpa mengurangi layanan yang ada melalui ULP.
“Semua SKPD harus diberdayakan dan bekerja maksimal,” harap Syamsu Rahim. Beragam penghargaan akan bisa diraih jika SKPD dan semua staf bekerja maksimal dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Karena itulah keberhasilan atau penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri ini pada dasarnya adalah keberhasilan semua staf dan masyarakat Kabupaten Solok. Penghargaan lain bukan tidak mungkin diperoleh jika semua elemen bekerja maksimal.
“Kita akan melakukan pengkajian terhadap tupoksi SKPD,” jelas Syamsu Rahim. Bupati menegaskan bahwa dirinya menginginkan semua SKPD bekerja dengan maksimal sesuai dengan Tupoksi masing-masing. Tidak perlu ada iring-iringan kendaraan setiap ia turun ke lapangan.